Quantcast
Channel: Jagat Review – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3145

Direct Release: Tingkat Ancaman Keamanan Perusahaan Terkait Langsung dengan Demografi, Industri, dan Geografi Pengguna

$
0
0

ARUB_logo_RGB

Sebuah Studi yang Dilakukan oleh Aruba Network Menegaskan Pentingnya Identifikasi dan Dukungan terhadap Karyawan dengan Tingkat Risiko Tinggi dan Kurang Sadar Keamanan untuk Melindungi Data Penting

Jakarta, Indonesia – 12 Mei 2015 – Aruba Networks, Inc. (NASDAQ: ARUN) mengeluarkan himbauan bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia untuk segera melakukan tindakan terkait laporan baru tentang risiko keamanan perangkat mobile yang menunjukkan bahwa kebanyakan bisnis tidak siap terhadap meningkatnya risiko keamanan, gaya hidup pekerja #GenMobile (generasi baru pengguna yang sangat faham TI), sehingga menciptakan kesenjangan yang mengkhawatirkan seputar praktek keamanan di dunia korporasi. Kesenjangan yang disebabkan perbedaan umur, gender, tingkat penghasilan, industri, dan lokasi geografis telah memberikan efek langsung terhadap keamanan data perusahaan.

Studi ancaman keamanan bertajuk “Securing #GenMobile: Is Your Business Running the Risk” (“Mengamankan #GenMobile:  Apakah Bisnis Anda juga Terkena Risiko ini?”), yang diperoleh berdasarkan wawancara dengan 11.500 pekerja dari 23 negara, menunjukkan bahwa perilaku pekerja yang semakin cenderung berbagi perangkat tanpa mempertimbangkan risiko keamanan di tempat kerja mereka. Studi ini menunjukkan bahwa industri yang melek teknologi dan penuh aturan, pria yang bergaji lebih tinggi, dan negara berkembang memiliki risiko tertinggi dalam hal keamanan data perusahaan.

Aruba meyakini tiga tren utama yang yang menjadi penyebab #GenMobile cenderung memiliki perilaku yang rentan terhadap risiko di tempat kerja – yang bisa berarti bagus dan bisa pula buruk bagi bisnis.

  • Berbagi telah menjadi norma: Enam dari sepuluh orang berbagi perangkat kerja dan pribadi mereka dengan orang lain secara rutin. Hampir seperlima dari jumlah pekerja tidak mempunyai password dalam perangkat kerja mereka, dengan 22% di antara mereka menyatakan bahwa mereka sengaja tidak memasang keamanan pada perangkat mereka, agar lebih mudah berbagi.
  • Meningkatnya sikap tidak peduli terhadap keamanan: Keamanan menduduki tempat kelima di bawah brand dan operating system dalam pengambilan keputusan untuk membeli perangkat baru di kalangan #GenMobile. Hampir sembilan dari sepuluh (87%) berasumsi bahwa masalah perlindungan keamanan  mereka merupakan tanggung jawab departemen TI, meskipun hampir sepertiga (31%) mengaku pernah kehilangan data karena kesalahan dalam penggunaan perangkat mobile.
  • Pemberdayaan diri” berhasillebih dari separo (56%) pekerja saat ini mengatakan bahwa mereka berani mengabaikan perintah atasan mereka  (karena yakin) dapat menyelesaikan tugas (dengan cara mereka sendiri), sedangkan 51% responden mengatakan bahwa teknologi mobile memungkinkan mereka untuk lebih produktif dan terkoneksi, dan lebih dari tiga perempat (77%) bersedia melakukan jasa perbaikan TI secara mandiri.

“Pekerja dari kalangan #GenMobile biasanya fleksibel, terbuka, mau bekerjasama, dan bersedia mengambil tindakan demi produktivitas dan pertumbuhan bisnis. Dengan kata lain, generasi pekerja ini lebih terbuka dalam berbagi data perusahaan dengan pihak lain, dan mereka kurang peka terhadap isu keamanan.” Kata Ben Gibson, CMO Aruba Networks.

Namun, seiring dengan masuknya budaya berisiko-tinggi ini dalam perusahaan, studi ini juga menemukan kesenjangan yang (sangat mencolok dan) telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, antar industri, individu, dan negara terkait dengan cara memperlakukan perangkat dan data mobile mereka.

Kesenjangan antara Industri

  • Kebocoran Data Keuangan: Sulit dipercaya bahwa 39% responden dari lembaga keuangan mengaku kehilangan data perusahaan yang disebabkan oleh kekeliruan menggunakan perangkat mobile. Angka ini 25% lebih tinggi dari rata-rata industri lain yang disurvei. Kebocoran atau kehilangan data terendah terjadi di sektor pemerintahan (di luar sektor pendidikan).
  • Teknologi tinggi identik dengan risiko tinggi: Pekerja teknologi hampir dua kali lipat (46%) lebih mudah memberikan password apabila diminta oleh bagian TI, dibandingkan dengan pekerja pada sektor pendidikan dan perhotelan.
  • Para guru memerlukan pelatihan tentang keamanan: Studi ini menunjukkan bahwa para pengajar 28% lebih sering menuliskan password mereka pada secarik kertas daripada pekerja sektor teknologi. Para guru juga menempati peringkat terendah dalam hal perlindungan password pada smartphone mereka dibandingkan sektor industri lainnya.

Menemukan Individu yang Berisiko

  • Kalangan pria lebih mudah kehilangan data: Kaum pria 20% lebih cenderung kehilangan data pribadi maupun data klien karena kecerobohan dalam pemakaian smartphone. Kaum pria juga 40% lebih sering merasa dirinya sebagai korban pencurian identitas dibandingkan kaum wanita.
  • Pekerja yang masih muda cenderung memandang enteng isu keamanan perusahaan: Responden yang berusa 55 tahun ke atas sangat jarang mengalami pencurian identitas dan kehilangan data klien/pribadi dibandingkan pekerja yang lebih muda. Kelompok usia yang paling tinggi mengalami kehilangan data dan pencurian identitas adalah para pekerja yang berumur antara 25-34 tahun.
  • Gaji yang lebih besar berkorelasi dengan risiko keamanan yang lebih tinggi: Pekerja dengan tingkat penghasilan diatas 60.000 USD dua kali lebih sering kehilangan data keuangan perusahaan daripada pekerja dengan gaji kurang dari 18.000 USD, dan 20% cenderung lebih sering kehilangan data pribadi karena kecerobohan penggunaan ataupun dicurinya perangkat mobile mereka. Ironisnya, pekerja dengan gaji diatas 75.000 USD justru tiga kali lebih mudah memberikan password mereka dibandingkan kelompok pekerja dengan pendapatan dibawah 18.000 USD.

Pemetaan Trend Resiko Global

  • Risiko tinggi, pertumbuhan tinggi: Pasar yang sedang tumbuh dan berkembang seperti Cina, Thailand, Uni Emirat Arab ternyata memiliki perilaku paling berisiko di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya kemauan mengambil risiko memiliki korelasi dengan peluang dan pertumbuhan ekonomi, serta risiko keamanan.
  • Negara Barat relatif lebih aman: Untuk mendukung koneksi ini, negara-negara yang paling aman adalah pasar di negara barat, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Swedia.

Perusahaan-perusahaan kurangnya memiliki kemampuan beradaptasi

Studi ini menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga (37%) perusahaan tidak mewaspadai risiko yang ada di depan mereka sehingga tidak menyiapkan kebijakan keamanan apapun. Hampir seperlima (18%) pekerja tidak menggunakan perlindungan password pada perangkat mereka, yang menunjukkan bahwa perusahaan tidak melakukan tindakan pengamanan yang paling dasar sekalipun.

Aruba berpendapat apabila perusahaan-perusahaan mampu secara strategis mengukur dan cerdas dalam mengelola keamanan mereka, metode kerja terbuka dan fleksibel serta  pertukaran informasi yang dibawa pekerja dari kalangan #GenMobile justru akan memacu inovasi bisnis baru.

“Organisasi/perusahaan harus berusaha untuk membangun kerangka kerja dan operasional yang aman bagi semua pekerja, dan bukannya menahan (kreativitas) mereka. Kecenderungan ini menggarisbawahi kenyataan bahwa pekerja dari kalangan #GenMobile merupakan angkatan kerja yang terus bertambah jumlahnya saat ini, tapi mereka juga membawa beberapa perilaku berisiko,” kata Gibson .
“Dalam dunia yang saling terkoneksi saat ini, perusahaan-perusahaan perlu memberi ruang untuk tumbuhnya kreativitas, sementara pada saat yang sama meminimalkan risiko kehilangan data dan informasi. Akibatnya, perusahaan perlu mengambil pendekatan adaptive trust untuk konektivitas dan keamanan data, dengan mengidentifikasi preferensi masing-masing pekerja serta mengaitkannya dengan beberapa lapisan informasi dalam rangka membangun infrastruktur yang aman di lingkungan mereka. ”

Mengelola Risiko Anda

Dengan menggunakan data global, Aruba telah mengembangkan online Security Risk Index tool yang memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk membandingkan tingkat keamanan risiko keamanan mobile mereka terhadap organisasi lain di negara mereka atau perusahaan lain yang sejenis.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 3145

Latest Images

Trending Articles



Latest Images