![baidu]()
Jakarta, 17 Februari 2015 - Pasar mobile internet terus berkembang seiring dengan pertumbuhan teknologi dan internet. Hal ini terjadi dalam skala global, termasuk di Indonesia. Tambah lagi, operator-operator telekomunikasi di Indonesia sudah mulai menggelar layanan 4G mereka untuk menyediakan akses internet yang lebih kencang bagi para pelanggannya.
Hal ini membuat banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, internet, dan aplikasi membidik potensi pasar mobile di Indonesia. Salah satunya adalah Baidu, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang sudah memulai operasinya di Indonesia sejak tahun 2013.
Di Indonesia, Baidu memperkenalkan beberapa produk
mobile dan PC unggulannya. Produk-produk
mobile tersebut adalah, Baidu Browser (peramban khusus perangkat Android), DU Apps Series (yang terdiri dari DU Battery Saver dan DU Speed Booster), serta MoboMarket (
www.mobomarket.co.id). Sementara, produk-produk untuk PC, antara lain Baidu Antivirus, Baidu PC Faster, dan portal Hao123.com. Hal tersebut dipaparkan oleh Li Junfeng, Head of MoboMarket Product Team, dalam acara Indonesia Huawei inTouch Cooperation Summit 2015 pada tanggal 11 Februari lalu di Hotel JW Marriott, Jakarta.
MoboMarket merupakan toko aplikasi Android yang dikembangkan oleh Baidu. MoboMarket mulai diperkenalkan pada Februari 2014 dan diluncurkan secara resmi di Indonesia pada September 2014. Hingga Desember 2014, MoboMarket telah memiliki 2,88 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia.
“Kami ingin turut mengembangkan ekosistem industri mobile di Indonesia dan membantu para pengembang aplikasi lokal untuk mendistribusikan aplikasi mereka melalui MoboMarket,” ujar Junfeng.
Hadir sebagai toko aplikasi alternatif bagi para pengguna Android di Indonesia, MoboMarket mendistribusikan beragam aplikasi, termasuk
games,
wallpaper, serta
ringback tone. Hingga kini, MoboMarket telah memiliki 517.000 aplikasi, di mana lebih dari 1.000 di antaranya merupakan aplikasi asal Indonesia.
Indonesia merupakan pasar
mobile yang berkembang. Meskipun begitu, masih ada kendala-kendala yang dihadapi oleh para pemain industri
mobile untuk melebarkan sayapnya di negeri ini. “Kendala-kendala tersebut antara lain,
mobile internet masih dalam proses berkembang di Indonesia dan belum semua daerah di Indonesia terjangkau oleh infrastruktur jaringan yang stabil. Selain itu, jumlah pengembang aplikasi di Indonesia belum terlalu banyak dan kebanyakan pengguna
mobile di Indonesia lebih menyukai game dan aplikasi gratis,” papar Junfeng.
Saat ini baru ada sebanyak 283 pengembang aplikasi lokal yang bekerja sama dengan MoboMarket, dan Junfeng percaya ke depannya, dengan ekosistem yang semakin berkembang, akan ada lebih banyak lagi pengembang aplikasi yang bergabung di MoboMarket.
Baidu meyakini jumlah pengguna
smartphone Android di dunia akan terus meningkat, dan hal ini akan membuka peluang yang lebih besar lagi bagi para pelaku industri
mobile internet. Untuk mengembangkan ekosistem mobile internet di Indonesia, Baidu melalui MoboMarket membuka peluang kerja sama dengan para manufaktur
smartphone, operator, pengembang aplikasi lokal,
payment channel, serta media.
Untuk tahun ini, Junfeng menambahkan, MoboMarket berencana untuk mengembangkan bisnisnya dengan membangun
traffic platform, memperluas
channel distribusi yang efektif, serta fokus dalam membantu partner dan para pengembang aplikasi dalam melakukan monetisasi.
“Oleh karena itu, kami mengundang para pemain industri terkait untuk bekerja sama dengan MoboMarket untuk mengembangkan ekosistem
mobile internet di Indonesia,” Junfeng menambahkan.
MoboMarket terbuka untuk kerja sama dan dapat dihubungi melalui e-mail:
mobomarket_id@baidu.com.