Kota Di Seluruh Dunia Manakah yang Akan Menjadi “the Next Silicon Valley?”Apakah Indonesia Mempunyai Potensi Untuk Meraih Hal Tersebut Di Masa Depan?
Oleh: Sohan Murthy, Research Consultant di LinkedIn
Teknologi merupakan salah satu roda penggerak utama perekonomian. Pemerintah di seluruh dunia berlomba-lomba menanamkan investasi untuk menarik pekerja teknologi ke kota mereka. Sejak tahun 2007, kota San Francisco memiliki lebih banyak lowongan pekerjaan teknologi dibandingkan dengan kota lainnya di Amerika Serikat. Hal ini terjadi karena pesatnya pertumbuhan sektor teknologi di kota ini yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut data LinkedIn, 1 dari 3 pendatang baru yang pindah ke San Francisco pada tahun 2013 memiliki keahlian di bidang teknologi. Namun, San Francisco bukanlah satu-satunya kota yang mengalami pertumbuhan pesat di bidang teknologi. Dengan menganalisa informasi yang tersimpan dalam lebih dari 300 juta profil anggota LinkedIn, kami melihat kota-kota lainnya di dunia yang memiliki perbandingan jumlah profesional teknologi yang serupa (atau bahkan lebih banyak) dalam rentang waktu yang sama.
Dari 52 kota yang kami amati, persentase rata-rata dari jumlah profesional yang memiiki keahlian teknologi adalah 16%, atau hampir 1 dari 6 penduduk. Beberapa kota di India memiliki lebih dari dua kali lipat angka tersebut. Hal ini menunjukkan beberapa tren; lebih banyak orang berpindah ke kota besar dibanding sebelumnya, dan sektor teknologi India mengalami pertumbuhan yang sangat pesat (walaupun hal ini sudah umum diketahui).
Ini adalah daftar 10 kota teratas:
Tiga kategori keahlian yang paling populer di antara para pengguna tersebut adalah:
1. IT Infrastructure and Systems Management (ITIL, Active Directory, Disaster Recovery, Enterprise Architecture, dll.)
2. Java Development (antara lain: Java, Eclipse, JSP, Spring, dll.)
3. Web Programming (antara lain: HTML, JavaScript, CSS, PHP, jQuery, dll.)
Kota yang menarik bagi pengguna dengan keahlian teknologi biasanya populer pada kategori “Java Development” dan “Web Programming”. Hal ini menarik, karena menurut data yang didapat dari survei Talent Pools LinkedIn, permintaan atau demand terhadap kandidat potensial yang memiliki keahlian dalam bidang Software Development meningkat dengan pesat di wilayah Asia Tenggara, dengan permintaan tertinggi di Singapura, kemudian diikuti dengan kota di negara lainnya, seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia. Keahlian serta kata kunci yang paling populer adalah XML, C#, MySQL, JavaScript, HTML dan Java.
Di Indonesia, demand untuk profesional dalam bidang Software Development belum banyak, tetapi anggota LinkedIn di Indonesia yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut mencapai lebih dari 7.000 anggota, dan angka ini melebihi Thailand, Vietnam dan Malaysia. Oleh karena itu, Indonesia dikategorikan sebagai Hidden Gem yang memiliki potensi sangat besar di masa depan.
Perkembangan jumlah kandidat profesional dari Indonesia di bidang Software Development juga tidak lepas dari peran institusi pendidikan yang terus-menerus menciptakan lulusan berkualitas. Melalui survei anggota, LinkedIn menemukan 8 universitas di Asia Tenggara yang paling banyak menciptakan lulusan baru di bidang Software Development, tiga di antaranya di Indonesia: Universitas Bina Nusantara, Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Metodologi Survei:
Hasil dari analisa ini mewakili keadaan dunia yang dilihat dari sudut pandang data yang dimiliki oleh LinkedIn. Oleh karena itu, hal tersebut dipengaruhi oleh bagaimana anggota menggunakan LinkedIn, yang bervariasi berdasarkan budaya profesional, sosial, dan regional, dan juga bergantung pada cara anggota mengakses LinkedIn. Faktor-faktor tersebut tidak diperhitungkan dalam analisa. Selain itu, kewarganegaraan serta status visa juga tidak tercantum dalam profil anggota. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengungkapkan kewarganegaraan anggota dalam analisa.
Kami menentukan pergerakan geografis dari para anggota dalam setahun terakhir dengan melihat seluruh posisi pekerjaan yang ditambahkan ke profil anggota dalam kurun waktu November 2012 hingga November 2013, dan lokasi spesifik yang berbeda dengan lokasi posisi pekerjaan yang dimiliki sebelumnya. Kami tidak menyertakan pergerakan yang berjarak kurang dari 161 km antar dua lokasi.
Kami memilih kota-kota yang memiliki sedikitnya 10.000 pendatang baru dalam 12 bulan terakhir dan menghitung persentase penduduk baru yang memiliki keahlian teknologi dengan cara membagi jumlah penduduk yang memiliki keahlian teknologi dengan jumlah total penduduk. Keahlian teknologi termasuk (tapi tidak terbatas pada) kategori berikut: Algorithm Design, C/C++, Cloud and Distributed Computing, Computer Graphics and Animation, Data Engineering and Data Warehousing, Embedded Systems, Game Development, IT Infrastructure and Systems Management, Java Development, Machine Learning, Middleware and Integration Software, Mobile Development, Perl/Python/Ruby, Software Engineering Management, Software QA and User Testing, User Interface Design, Web Programming, dan Virtualization.