Lebih dari 500 tenaga ahli dunia dan lokal dipertemukan di acara ini, membahas tentang kesiapan infrastruktur IT Indonesia untuk melangkah maju demi mendorong pertumbuhan positif di industri, dengan nilai investasi rata-rata yang diproyeksikan akan mencapai hingga US$ 850 juta di tahun 2020.
Jakarta, 7 April 2016 – DatacenterDynamics (DCD), pemimpin di bidang penyedia layanan informasi B2B melalui serangkaian acara yang dibuat khusus untuk industri Data Center, hari ini menyelenggarakan acara DCD Converged Indonesia Conference and Expo ke-5 di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta. Fokus utama dari acara ini adalah pembahasan mendalam tentang pertumbuhan dan inovasi di industri data center di Indonesia. Selain itu, acara ini juga menyediakan berbagai data serta wawasan tentang inovasi, pengetahuan dan tantangan di depan kepada pelaku industri data center di negara ini.
Selain mengumpulkan lebih dari 500 tenaga ahli lokal maupun internasional di bidang IT, data center, dan bisnis untuk membahas tentang perkembangan industri, DCD juga membagikan laporan hasil studi “Indonesia’s Data Center Market Overview and Forecasts 2014 – 2020”, yang diadakan oleh DCD Intelligence (DCDi) sebagai bagian dari inisiatif Global Data Center Census.
Hasil studi memperkirakan bahwa nilai investasi total secara keseluruhan para perlengkapan dan solusi data center di Indonesia akan mencapai hingga US$ 850 juta di tahun 2020, atau terjadi kenaikan lebih dari 70% jika dibandingkan dengan perkiraan nilai investasi di tahun 2016 (US$ 480 juta). Proyeksi yang positif ini mendorong industri untuk mampu tumbuh mengikuti perkembangan kebutuhan dan nilai investasi. Di tahun 2020, studi memproyeksikan bahwa kebutuhan lahan untuk data center akan mencapai hingga 375.000 meter persegi atau meningkat 29% dari proyeksi kebutuhan di tahun 2016 (290.000 meter persegi), dengan kebutuhan energi listrik yang mencapai 475 MW (megawatt) atau meningkat 44% dari proyeksi tahun 2016 (330 MW).
“Para pelaku industri IT dunia sangat takjub melihat pertumbuhan pasar di Indonesia, dan juga tingginya hasrat para pemain lokal dalam mengikuti perkembangan teknologi di industri,” ujar Vincent Liew, General Manager South East Asia, DatacenterDynamics. “Akan ada banyak tantangan yang menghadang di depan, seperti ledakan data, regulasi yang semakin ketat, dan juga biaya tambahan yang harus dikeluarkan karena adanya inovasi yang disruptif. Melalui acara ini kami hadir untuk memberikan dukungan kepada komunitas lokal untuk mampu menghadapi tantangan ini, dengan cara memfasilitasi para pelaku industri lokal untuk terhubung dengan dukungan berupa teknologi, ilmu pengetahuan, dan juga kemampuan yang dimiliki oleh para pemain dari luar negeri.”
Vincent menambahkan, “Beberapa contoh nyata yang sudah terlihat sekarang ini adalah meningkatnya jumlah perusahaan yang mengalih-dayakan infrastruktur mereka kepada para penyedia colocation. Dan, demi meningkatkan kemampuan, banyak perusahaan lokal yang telah menjalin mitra dengan operator data center terkemuka di dunia, seperti NTT Communications, Equinix, dan Telstra.
Hasil studi dari DCD Intelligensce (DCDi) mengonfirmasi arah pergerakan industri yang disebutkan oleh Vincent. Menurut hasil studi, semakin banyak end-user, terutama para pengambil keputusan di bidang e-commerce dan sektor finansial, akan menanamkan investasi mereka padacolocation dan outsourcing. Nilai investasi di kedua area ini diprediksi akan mencapai hingga US$ 320 juta di 2020 atau meningkat sekitar 83% dari proyeksi tahun 2016 (sebesar US$ 175 juta).
Salah satu operator data center terkemuka di dunia, yang berbagi ilmu, pengalaman, dan teknologi, di acara ini adalah NTT Indonesia Nexcenter. Alvin Siagian, Vice President of Sales and Marketing at NTT Indonesia Nexcenter, mengatakan, “Kami berusaha memberikan dukungan terbaik kepada para pemain lokal agar mampu menghubungkan strategi IT dengan bisnis mereka. Kami percaya bahwa kolaborasi dengan mitra global yang sudah memiliki infrastruktur yang lengkap dan tenaga ahli, akan membuat para pemain lokal mampu menyelaraskan serta memperkokoh dukungan dari infrastruktur IT terhadap bisnis secara keseluruhan. Dan, tujuan akhir kami adalah membantu mereka untuk dapat mengetahui secara konkrit nilai Return on Investment (RoI) dari investasi IT yang telah ditanamkan.”
Setelah menyelenggarakan event di Indonesia, selanjutnya DCD akan kembali mengumpulkan komunitas dan para profesional di bidang IT dan data center dari berbagai wilayah di Asia Tenggara melalui acara ‘The Southeast Asian region in September at 10th DCD Converged SE Asia Conference and Expo’ yang akan digelar di Singapura pada tanggal 14 – 15 September 2016. Acara ini akan menyediakan kesempatan bagi para ahli di wilayah Asia Tenggara untuk mendapatkan ilmu, pengalaman, dan teknologi terbaru dari para inovator terkemuka dunia, termasuk pembicara dari Amerika Serikat dan Tiongkok. Sebagai perwujudan komitmen untuk industri, DCD menyediakan kesempatan gratis bagi para tenaga ahli di Indonesia untuk belajar dan menjalin hubungan dengan para ahli yang nantinya akan berkumpul di Singapura.